LAFAL ‘AM
1. Pengertian Lafal ‘Am
‘Am menurut
bahasa, artinya merata atau yang umum. Sedang menurut istilah ialah:
“ Lafal yang
meliputi pengertian umum terhadap semua yang termasuk dalam pengertian itu,
dengan hanya disebut sekaligus.”
Atau ‘Am (umum)
adalah lafal yang menunjukkan pada satuan-satuan yang terbatas dari semua
satuan yang tercakup pada makananya tanpa terbatasi sesuatu baik tinjauan
bahasa maupun tinjauan maksud penyertaannya.
Dengan
pengertian lain, al-‘am ialah suatu perkataan yang memberi pengertian umum dan
meliputi segala sesuatu yang terkandung dalam perkataan itu dengan tidak
terbatas. Misalnya: Al-Insan yang berarti manusia. Perkataan ini mempunyai
pengertian umum. Jadi, semua manusia termasuk dalam tujuan perkataan ini,
sekali mengucapkan lafal Al-Insan berarti meliputi jenis manusia seluruhnya.
2. Jenis-jenis Lafal ‘Am
Lafal ‘Am
mempunyai beberapa bentuk, Diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Lafal kullun, jami’un, kaffah, ma’syar (artinya
seluruhnya). Masing-masing lafal tersebut meliputi segala yang menjadi mudhaf
ilaihi dari lafal-lafal itu, misalnya:
1)
kullun: “Tiap-tiap yang berjiwa, akan merasakan
mati.” (QS. Ali Imran : 185)
2)
Jami’un “Dia-lah (Allah) yang menjadi bagimu
apa-apa yang ada di bumi, semuanya.” (QS. Al- Baqarah : 29)
3)
Ma’syar : “Hai golongan jin dan manusia! Apakah
tidak pernah datang kepadamu Rasul-rasul dari golonganmu sendiri, yang
menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu, terhadap
pertemuan hari ini?” (QS. Al-An’am : 130)
4)
kaffah : “Dan Kami tidak mengutusmu melainkan
kepada manusia semuanya.” (QS. Saba’ : 28)
b.
Isim istifham
ialah man (siapa), ma (apa), ayyun (siapakah), mata (kapan), aina
(dimana), misalnya:
1)
Man (siapa) :“Siapakah yang mau berpiutang
kepada Allah dengan piutang yang baik?” (QS. Al-Baqarah : 245)
2)
Ma (apa) : “Apa sebab kamu masuk neraka?” (QS.
Al- Muddasir : 42)
3)
Ayyun (Siapakah) : “Siapakah diantara kamu yang
bisa membawa kursi tahta kerajaannya (Bulqis) di hadapanku sebelum mereka
datang menyerahkan diri kepadaku” (QS. An-Naml : 38)
4)
Mata (kapan) :“ Kapan datangnya pertolongan
Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.” (QS. Al-
Baqarah : 214)
5)
Aina (dimana) :“ Di manakah tempat tinggalmu?”
c.
Isim syarat, seperti man (barang siapa), ma
(apa saja), ayyun (mana saja) dan Ayyuma (siapa saja), misalnya :
1)
Man (barang siapa) “ Barang siapa yang
mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu.”
(An-Nisa’ : 123)
2)
Ma (apa saja) “ Dan apa saja harta yang baik
yang kamu nafkahkan (di jalan Allah) niscaya kamu diberi pahalanya dengan cukup
dan sedikitpun kamu tidak dianiaya.” (QS. Al-Baqarah : 272)
3)
Ayyun (mana saja) “ Dengan apa saja kamu seru
Dia, maka Ia mempunyai nama-nama yang baik.” (QS. Al-Isra’ : 110)
4)
Ayyuma (siapa saja) “ Siapa saja perempuan yang
minta ditalak kepada suaminya tanpa alasan, maka haram baginya wangi surga.”
(HR. Ahmad)
d.
Isim mufrad yang makrifat dengan alif lam (al)
atau idhafah :
“ Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba.”(QS. Al-Baqarah : 275)
”pencuri laki-laki dan pencuri perempuan,
potonglah tangannya.”
-Makrifat dengan idhafah :
“ Kalau kamu
menghitung-hitung nikmat Allah tentu kamu tidak dapat menghitungnya.” (QS.
Ibrahim : 34)
e.
Jama’ yang ditakrifkan (makrifat) dengan alif
lam atau dengan idhafah :
1)
Makrifat dengan alif lam (al) : “ Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang adil.” (QS. Al-Maidah : 42)
2)
Makrifat dengan idhafah :
“
Terlarang bagimu (mengawini) ibu-ibumu.” (QS. An-Nisa’ : 23)
f.
Isim Nakirah yang terletak sesudah Nafi : “ Aku
tidak melihat seorang pun.”
g.
Isim mausul (alladzi, alladziina, allatii, maa,
dan sebagainya):
Artinya :“
Sesungguhnya orang-orang yang makan harta anak yatim dengan aniaya, benar-benar
orang –orang itu makan api pada perut mereka.”
(QS. An-Nisa’
No comments:
Post a Comment