1.1. Iklim
a)
Ditinjau dari wilayah penanamannya, cokelat ditanam pada daerah-daerah
yang berada pada 10 derajat LU sampai dengan 10 derajat LS. Hal tersebut
berkaitan dengan distribusi curah hujan dan jumlah penyinaran matahari
sepanjang tahun.
b) Areal penanaman cokelat yang ideal adalah daerah-daerah bercurah hujan 1.100-3.000 mm/tahun.
c)
Suhu udara ideal bagi pertumbuhan cokelat adalah 30-32 derajat C
(maksimum) dan 18-21 derajat C (minimum). Berdasarkan keadaan iklim di
Indonesia, suhu udara 25–26 derajat C merupakan suhu udara rata-rata
tahunan tanpa faktor pembatas. Karena itu, daerah-daerah tersebut sangat
cocok jika ditanami cokelat.
d)
Cahaya matahari yang terlalu banyak menyoroti tanaman cokelat akan
menyebabkan lilit batang kecil, daun sempit dan tanaman relatif pendek.
1.2. Media Tanam
a)
Pertumbuhan bibit tanaman kakao terbaik diperoleh pada tanah yang
didominasi oleh mineral liat smektit dan berturut-turut diikuti oleh
tanah yang mengandung khlorit, kaolinit dan haloisit.b) Tanaman cokelat
dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki keasaman (pH) 6-7,5,
tidak lebih tinggi dari 8 serta tidak lebih rendah dari 4; c) Air tanah
yang mempengaruhi aerasi dalam rangka pertumbuhan dan serapan hara.
Untuk itu, kedalam air tanah diisyaratkan minimal 3 m.d) Faktor
kemiringan lahan sangat menentukan kedalaman air tanah. Pembuatan teras
pada lahan yang kemiringannya 8% dan 25% masing-masing dengan lebar
minimal 1 m dan 1,5 m. Sedangkan lahan yang kemiringannya lebih dari 40%
sebaiknya tidak ditanami cokelat. 1.2. Media Tanam Daerah yang cocok
untuk penanaman cokelat adalah lahan yang berada pada ketinggian 200-700
m dpl.