Oleh : Prof.Dr.Agus Aris Munandar
Patung Ken Dedes sebagai Prajna Paramita |
BAB. I
Masa Jawa Kuno banyak menghasilkan prasasti
batu (gopala prasasti) ataupun perunggu (tamra prasasti), prasasti-prasasti
tersebut pada umumnya adalah perintah raja yang kemudian dituliskan pada bahan
yang awet, sehingga perintah sang raja tidak mudah hilang bersama berlalunya
waktu. Prasasti batu ketika pertama dijumpai umumnya diletakkan di
tempat-tempat tertentu di tengah hutan, persawahan, lereng gunung, ataupun juga
permukiman. Tidaklah diketahui secara pasti, apakah pada awalnya ketika
prasasti batu itu pertama kali ditegakkan dan diresmikan dinaungi dengan
bangunan permanen. Lain halnya dengan prasasti perunggu yang mudah disimpan dan
secara teoritis tidak mudah rusak atau aus hurufnya karena senantiasa
dipelihara dan dirawat baik oleh para pemegang prasasti dan anak keturunannya,
oleh karena itu banyak prasasti tembaga yang ditemukan masih dalam keadaan
relatif baik, hurufnya masih jelas dan mudah terbaca. Prasasti-prasasti batu
bernasib tidak seberuntung prasasti tembaga, telah umum diketahui bahwa banyak
prasasti batu yang bertahan hingga kini hurufnya tidak terbaca lagi, walaupun
batu prasasti itu masih utuh.