Halaman

4/30/2014

Resume Tasawuf tentang Lafald Al-Am



LAFAL ‘AM
1. Pengertian Lafal ‘Am
‘Am menurut bahasa, artinya merata atau yang umum. Sedang menurut istilah ialah:
“ Lafal yang meliputi pengertian umum terhadap semua yang termasuk dalam pengertian itu, dengan hanya disebut sekaligus.”
Atau ‘Am (umum) adalah lafal yang menunjukkan pada satuan-satuan yang terbatas dari semua satuan yang tercakup pada makananya tanpa terbatasi sesuatu baik tinjauan bahasa maupun tinjauan maksud penyertaannya.
Dengan pengertian lain, al-‘am ialah suatu perkataan yang memberi pengertian umum dan meliputi segala sesuatu yang terkandung dalam perkataan itu dengan tidak terbatas. Misalnya: Al-Insan yang berarti manusia. Perkataan ini mempunyai pengertian umum. Jadi, semua manusia termasuk dalam tujuan perkataan ini, sekali mengucapkan lafal Al-Insan berarti meliputi jenis manusia seluruhnya.

2. Jenis-jenis Lafal ‘Am
Lafal ‘Am mempunyai beberapa bentuk, Diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Lafal kullun, jami’un, kaffah, ma’syar (artinya seluruhnya). Masing-masing lafal tersebut meliputi segala yang menjadi mudhaf ilaihi dari lafal-lafal itu, misalnya:
1)      kullun: “Tiap-tiap yang berjiwa, akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran : 185)
2)      Jami’un “Dia-lah (Allah) yang menjadi bagimu apa-apa yang ada di bumi, semuanya.” (QS. Al- Baqarah : 29)
3)      Ma’syar : “Hai golongan jin dan manusia! Apakah tidak pernah datang kepadamu Rasul-rasul dari golonganmu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu, terhadap pertemuan hari ini?” (QS. Al-An’am : 130)
4)      kaffah : “Dan Kami tidak mengutusmu melainkan kepada manusia semuanya.” (QS. Saba’ : 28)

b.      Isim istifham  ialah man (siapa), ma (apa), ayyun (siapakah), mata (kapan), aina (dimana), misalnya:
1)      Man (siapa) :“Siapakah yang mau berpiutang kepada Allah dengan piutang yang baik?” (QS. Al-Baqarah : 245)
2)      Ma (apa) : “Apa sebab kamu masuk neraka?” (QS. Al- Muddasir : 42)
3)      Ayyun (Siapakah) : “Siapakah diantara kamu yang bisa membawa kursi tahta kerajaannya (Bulqis) di hadapanku sebelum mereka datang menyerahkan diri kepadaku” (QS. An-Naml : 38)
4)      Mata (kapan) :“ Kapan datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.” (QS. Al- Baqarah : 214)
5)      Aina (dimana) :“ Di manakah tempat tinggalmu?”

c.       Isim syarat, seperti man (barang siapa), ma (apa saja), ayyun (mana saja) dan Ayyuma (siapa saja), misalnya :
1)      Man (barang siapa) “ Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu.” (An-Nisa’ : 123)
2)      Ma (apa saja) “ Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah) niscaya kamu diberi pahalanya dengan cukup dan sedikitpun kamu tidak dianiaya.” (QS. Al-Baqarah : 272)
3)      Ayyun (mana saja) “ Dengan apa saja kamu seru Dia, maka Ia mempunyai nama-nama yang baik.” (QS. Al-Isra’ : 110)
4)      Ayyuma (siapa saja) “ Siapa saja perempuan yang minta ditalak kepada suaminya tanpa alasan, maka haram baginya wangi surga.” (HR. Ahmad)
d.      Isim mufrad yang makrifat dengan alif lam (al) atau idhafah :
“ Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”(QS. Al-Baqarah : 275)
”pencuri laki-laki dan pencuri perempuan, potonglah tangannya.”
-Makrifat dengan idhafah :
“ Kalau kamu menghitung-hitung nikmat Allah tentu kamu tidak dapat menghitungnya.” (QS. Ibrahim : 34)
e.       Jama’ yang ditakrifkan (makrifat) dengan alif lam atau dengan idhafah :
1)      Makrifat dengan alif lam (al) : “ Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang adil.” (QS. Al-Maidah : 42)
2)      Makrifat dengan idhafah :
“ Terlarang bagimu (mengawini) ibu-ibumu.” (QS. An-Nisa’ : 23)
f.       Isim Nakirah yang terletak sesudah Nafi : “ Aku tidak melihat seorang pun.”
g.      Isim mausul (alladzi, alladziina, allatii, maa, dan sebagainya):
Artinya :“ Sesungguhnya orang-orang yang makan harta anak yatim dengan aniaya, benar-benar orang –orang itu makan api pada perut mereka.”  (QS. An-Nisa’

No comments:

Post a Comment